Ruang Keselamatan

Yes 66:18-21
Ibr 12:5-7.11.13
Luk 13:22-30

Dalam Sabda Yesus hari ini, mengangkat istilah pintu untuk menggambarkan perihal memasuki Kerajaan Allah. Perihal pintu yang sempit ini (Luk 13:24), mengingatkan kita akan bagian khotbah di bukit (Mat 7:13-14). Deskripsi tentang orang yang terlambat datang ke perjamuan dan mendapati pintu sudah ditutup (Luk 13:25), mempunyai kemiripan dengan nasib lima gadis bodoh yang terlambat menyambut mempelai dalam perumpamaan sepuluh gadis (Mat 25:10-12).
Penginjil Lukas hendak menekankan bagaimana sang empunya pesta tidak mengizinkan masuk orang yang datang terlambat. Orang yang alpa dan datang terlambat akan mendapati pintu sudah ditutup. Tuan rumah tidak akan mengizinkannya masuk. Hal itu hendak menunjuk bagaimana Yesus yang mengatakan tak kenal pada orang yang datang terlambat.

"Pintu yang sempit" dalam ayat 24 kerap dihubungkan dengan gambaran banyak orang yang berdesak-desakan mau memasuki suatu ruangan. Gambaran pintu yang sempit itu dimaksudkan agar orang makin menyadari keadaan diri sendiri bila ingin benar-benar masuk daram ruangan atau menjadi warga Kerajaan Allah.
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu!" Yesus menghendaki agar kita berjuang, tekun belajar menerima betapa diri kita kecil di hadapan Allah. Dan bila orang berhasil menjadi kecil, pintu sesempit apapun akan dapat dilalui. Yesus sendiri memberi telah mengosongkan diri dalam perjalanan ke Yerusalem, bahkan sampai menjadi hina, yang ditolak dan disalibkan. Dengan demikianlah Ia memperoleh Kerajaan Allah bagi umat manusia.

Pintu yang sempit berbeda dengan pintu yang tertutup. Pintu yang sudah ditutup (ay. 25) ingin menunjukkan kepada kita sebagai pengajaran agar kita tetap berjaga-jaga. Dengan demikian kita tidak mudah merasa aman. Keberagamaan kita sering membuat kita merasa diri terjamin, sehingga tak menutup kemungkinan membuat kita menganggap sepele.

Sabda Yesus hari ini mengajarkan bagaimana mencapai dan masuk ruang keselamatan. Kita dituntut agar konsisten dengan pilihan hidup kita yang ingin setia mengikuti Yesus. yesus menuntut kita agar menjadi sehati dengan Hati Kudus Yesus.

No comments:

Post a Comment