Percaya pada Kehendak Allah

Ul 34:1-12
Mat 18:15-20

Kisah perjalanan Musa dalam usaha membawa umat Israel keluar dari Mesir sangat inspiratif. Perjuangan Musa berujung dengan pada 'kesia-siaan', atau istilah yang sedikit keliru bahwa happy endingnya sedih. Mengapa tidak. Musa telah bersusah payah untuk membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir menuju Kanaan. Tetapi Ia sendiri tidak sampai ke tanah yang hendak dituju. Ia harus tutup usia di Moab di pegunungan Nebo.
Bila kita cermati, Musa tidak yakin akan perjalanannya. Terlebih ketika ia harus mendengarkan keluhan umat Israel bahwa perjalanan mereka itu hanyalah sia-sia. Tuhan seolah tidak di pihak mereka dst.
Umat Israel terlalu banyak mengeluh. Satu hal yang senantiasa dikehendaki Allah, tetapi tidak terungkap dan terwujud dalam diri umat israel adalah percaya. Mereka banyak mengeluh karena mereka kurang bahkan tidak percaya kehendak Allah melalui Musa. Akhirnya setelah tutup usia Musa, umat israel baru menyadari betapa dahsyatnya karya Allah melalui Musa.
Ketaatan dan iman umat israel senantiasa diuji. hal itu juga tampak dalam perjalanannya selanjutnya bersama Yosua dan penerusnya.
Demikian pun kita yang adalah pengikut Kristus, apa jadinya bila kita kurang percaya kepada kehendak Allah. Tentu kita akan merasakan hambar dalam hidup ini, khususnya dalam relasi kita dengan Allah. Perjuangan hidup kitapun akan terasa berat.

No comments:

Post a Comment