Dipanggil untuk tinggal bersama Yesus

Yoh 13:16-20


Kajian Teks Kitab Suci
Perikopa ini merupakan penggalan kisah pembasan kaki yang dilakukan oleh Yesus. Penggalan kisah ini juga menjadi bagian wejangan perpisahan Yesus. Perikopa ini terbagi menjadi 3 bagian :
pertama pengakuan Yesus bahwa Ia utusan Allah, Bapa (16-17). Ia mengakui diri sebagai yang diutus. Ia mau menegaskan bahwa seorang utusan itu tidak lebih tinggi dari yang mengutus.

Kedua, Yesus mengungkapkan pengetahuan ilahiNya bahwa ada yang masih tidak bersih di antara para murid (18-19). Ia lah murid yang menolak ambil bagian dalam kebersamaan dengan Yesus. Mzm 41:10 dikutip untuk menunjuk akan digenapinya nas itu. Ungkapan mengacungkan kaki itu dalam ungkapan aslinya adalah mengangkat tumit – menunjuk arti penghinaan, ketidaksetiaan sahabat.

Ketiga, menegaskan soal ‘status’ orang yang menerima Dia yang diutus sekaligus Dia yang mengutus (20). Siapapun akan memperoleh ‘status’ sebagai yang diutus atau utusan.


‘Status’ kita sebagai utusan
Para murid adalah mereka yang dipanggil dan akhirnya tinggal bersama Yesus. Yesus jelas mengenal orang-orang yang tinggal bersamaNya, bahkan kharakter mereka masing-masing. Mereka dikenal oleh Yesus karena relasi kedekatannya dengan Yesus. Namun Yesus mengenal mereka juga karena pengetahuan ilahi Yesus. Apakah mereka yang tinggal bersama dengan Yesus itu senantiasa setia kepada Yesus. Yesus melalui sabdaNya menjawab TIDAK. Ia menunjuk seorang yang menolak ambil bagian dalam kebersamaan dengan Yesus, meski selalu tinggal dekat dengan Yesus. Yudas menjadi simbol mereka yang tidak setia untuk ambil bagian dalam kebersamaan dengan Yesus.

Refleksi
Siapapun yang menerima dia yang telah kuutus, ia menerima Aku. Dan siapa yang menerima aku, ia menerima Bapa yang telah mengutus Aku. Itu artinya sipapun yang telah memperoleh rahmat babtisan, ia menerima Yesus sekaligus Bapa yang mengutusNya. Orang itu dimasukkan dalam persatuan dengan Yesus dan BapaNya dalam Roh Kudus untuk meneruskan perutusan itu.
Aku yang telah dimetraikan dengan babtis, saat ini tinggal bersama Yesus. Aku telah memilih dengan kesadaran, kebebasan dan pengetahuanku untuk menerima Dia sebagai utusan. Yesus pasti mengenal ku.
Pertanyaan bagiku, apakah aku sungguh-sungguh menjadi salah satu dari orang yang ingin tinggal bersama Yesus. Apakah aku mengenal Yesus? Apakah aku setia tinggal dalam kebersamaan dengan Yesus? Pada saat apa?