Dipanggil menjadi Nabi

Mat 14:1-12

Bila kita mencermati dunia sekitar kita, ada suatu fenomena yang seakan menjadi biasa dan wajar bahwa kebenaran itu tidak mudah untuk ditegakkan. Ada selogan "yang jujur hancur", "yang benar akan terdampar", dst. Salah satu contoh sederhana, yang hingga kini terdengar di telinga banyak orang, adanya kesulitan umat kristiani yang hendak mendirikan tempat ibadah. Maka tidak mengherankan bila ada yang sampai berkomentar: Apakah memang kebenaran itu harus dibayar mahal? Ya, dalam arti bahwa kebenaran selalu menuntut suatu perjuangan yang ekstra. Di samping itu, memang harus diakui bahwa kebenaran tak jarang selalu mengandung resiko.

Tak dapat dipungkiri bahwa orang yang menyuarakan kebenaran akan disingkirkan. Yohanes Pembabtis menjadi teladan sikap hidup kita. Ia 'harus' menderita bahkan wafat demi menegakkan kebenaran, demi membuka jalan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Dan itulah rasanya tuntutan sebagai nabi yang senantiasa harus mengobarkan kebenaran, melalui sikap jujur, adil dan murah hati baik kepada Tuhan, sesama maupun diri sendiri.

Semoga Roh Tuhan selalu membimbing usaha kita menjadi nabi cinta kasih.

No comments:

Post a Comment