Apa yang Anda inginkan?



1 Yoh 2:29-3:6; Yoh 1:29-34
http://melangkahmeraihcita.files.wordpress.com/2013/12/vannes-3.jpg
"Apakah yang kamu cari?" Itulah pertanyaan Yesus kepada kedua murid Yohanes yang bergegas mengikuti Yesus. Pertanyaan yang kurang lebih senada pernah kita dengarkan dari orang-orang disekitar kita, “Apa yang Anda inginkan?”
Kita tentu setuju, bila keinginan atau dengan kata yang lebih halus “motivasi” dapat menjadi tolok ukur soal baik buruknya suatu tindakan kita (tidak bermaksud ekstrim moralis). Suatu tindakan adalah buruk jika maksudnya jahat. Suatu bentuk kejahatan akan berkurang jahatnya jika kejahatan itu dilakukan dengan maksud baik.
Seperti halnya dengan keberhasilan, kesuksesan atau prestasi, pun sangat tergantung dari maksud dan tujuan yang bersangkutan itu sendiri. Jika orang sungguh-sungguh bermaksud dan berkeinginan mencapai sesuatu, maka saya akan mencari cara yang tepat untuk mendapatkannya. Jika keinginan saya lemah, maka saya akan mudah menyerah. Yakobus dalam suratnya mengatakan, "Bila kamu berdoa, kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" (Yak 4:3).
Kembali kepada pertanyaan Yesus, "Apakah yang kamu cari?” Dua murid itu menjawabnya dengan sebuah pertanyaan juga, "Dimanakah Engkau tinggal?" Bagi kita mungkin tampak sebuah kebodohan, pertanyaan kok dijawab dengan pertanyaan. Tetapi di sini, penginjil mau menampilkan reaksi dua murid yang mempunyai KEINGINAN, atau MOTIVASI mendalam. Bukan soal tempat tinggal Yesus, tetapi suatu rasa kagum yang luar biasa dari sosok Yesus dan mereka ingin mengalami hidup yang terpancar diri Yesus.
Hal itu tampak dari jawaban kemudian dari Yesus, "Marilah dan kamu akan melihatnya." Di sini Yesus mengundang mereka kepada kehidupan Yesus, kebenaran dan kehidupan batin yang ada dalam diri-Nya dan melalui-Nya. "Mereka pun datang dan melihat dimana Ia tinggal: dan hari itu mereka tinggal bersama dengan Dia." Mereka mengunjungi-Nya secara lahiriah, namun mereka juga mengalami-Nya di dalam batin mereka dan sedikit banyak mengalami cahaya kasih-Nya.
Yesus pun mengundang kita untuk mengalami pencerahan (untuk menjadi lebih gembira dan lebih cerah) sebagai motivasi dalam mengikuti-Nya. Jika kita mengikuti-Nya, kita bertumbuh dalam cara memandang sesuatu, dalam pencerahan, dan akhirnya kita tidak mempunyai keinginan lagi. Kita akan menemukan diri kita tidak mempunyai keinginan apa apa lagi, kecuali persatuan dengan-Nya dalam keterbukaan yang tanpa pamrih. Undangan ini bukan berarti mengajak dan menjadikan kita diam dan pasif, tetapi justru kepada perbuatan yang lebih produktif dan bebas dari egoisme atau cinta diri.
Oleh sebab itu mari kita selalu gemakan dan kita mendengarkan dengan lebih mendalam, pertanyaan Yesus itu, Apakah yang kamu cari? Juga undanganNya "datanglah dan lihatlah". Ketika kita bertumbuh lebih mendekat pada pribadi Kristus, penglihatan kita menjadi lebih baik dan motivasi serta maksud tujuan kita pun dimurnikan. Kemudian kita pun ingin berbagi kepada orang lain.

No comments:

Post a Comment