Dasar itu adalah melaksanakan kehendak Allah


Selasa. Kel 14:21-5:1; Matius 12:46-50

Sebuah bangunan yang didirikan atas dasar batu atau beton akan mampu berdiri kokoh, kuat dan tidak tergoyahkan meski dilanda hujan, banjir dan angin atau bahkan gempa. Namun bila dasarnya hanya pasir, maka bangunan itu akan roboh dan berantakan.

Hubungan keluarga yang didasarkan atas dasar sanak kandung atau hubungan darah bisa sangat berarti. Tetapi ada kalanya semuanya itu harus berhenti. Orang juga bisa membangun sebuah keluarga atas dasar cita-cita dan perjuangan.

Sabda Tuhan hari ini mengundang kita untuk melihat dasar hidup orang beriman. Bagi Yesus dan para muridNya, ada dasar yang kokoh untuk membangun kehidupan dalam keluarga beriman. Dasar itu adalah melaksanakan kehendak Allah.

Tuhan Yesus hari ini mengingatkan kita bahwa yang menjadi ibu dan saudara kita itu jauh lebih luas dari hanya sekedar hubungan darah, suku, golongan dan agama. Kecenderungan kita, bahwa kita menerima orang lain sebagai ibu, saudara, teman jika orang lain tersebut menguntungkan kita secara pribadi. Sebaliknya sesama tersebut akan berubah menjadi musuh jika mereka tidak menguntungkan bahkan merugikan kita, Ibu, saudara perempuan dan laki-laki bagi Yesus adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa. Beranikah kita juga menunjuk sesama yang menderita dengan berkata:"Ini ibuku dan saudara-saudaraku!"

Atas dasar itulah Gereja dibangun, sehingga berdiri kokoh dan kuat. Bila Gereja kehilangan dasar itu, mungkin Gereja masih bisa tampil sebagai organisasi yang rapi, indah dan disiplin; tetapi akan kehilangan ciri dan corak khasnya yaitu: sebagai keluarga beriman yang senantiasa memperjuangkan kehendak Allah.

Itulah yang terjadi juga dalam keluarga besar Israel. Dalam Bac I dikisahkan bagaimana bangsa ini dapat melanjutkan perjalanan bahkan melintasi laut Teberau karena bangsa ini bersedia mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikendaki oleh Allah. Allah menghendaki bangsa ini selamat.

No comments:

Post a Comment