Dan 7:9-10, 13-14
Luk 9:28b-36
Yesus menghadapkan suatu kenyataan baru dalam dunia orang Yahudi bahwa mesias harus menderita dan mati. Para murid Yesus sebagai yang berasal dari kalangan Yahudi rupanya tidak menangkap kenyataan itu.
Keraguan dan kedegilan hati para murid itu terjawab oleh Yesus melalui peristiwa kemuliaanNya. Wajah Yesus berubah tatkala Ia mendapat penerangan ilahi tentang kematianNya untuk melaksanakan kehendak Allah sebagaimana diwartakan oleh Taurat (Musa) dan kitab para nabi (Elia).
Kepergian Yesus ke Yerusalem adalah untuk membebaskan umat manusia. Yesus tampil sebagai Musa baru yang membebaskan umat manusia dari dosa, karena mereka menyembah berhala dan melaksanakan ibadat yang salah. Ia tampil sebagai Eliabaru yang memimpin umat manusia kembali kepada Allah.
Diskripsi tentang awan yang berkilau merupakan simbol kebangkitan yang membahagiakan manusia. Dengan itu manusia diajak untuk masuk ke dalamnya. Kita dapat mengerti bagaimana reaksi Petrus : "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini". Itulah reaksi spontan manusia yang selalu ingin bahagia.
Bila kita mencermati lebih dalam, amat disayangkan bahwa kita sering lupa bahwa kebahagiaan itu harus diperoleh lewat perjuangan, bahkan penderitaan atau salib. Tak jarang bahwa kita seakan mau merayakan Paska tanpa mau melalui salib.
Semoga hati kita semakin luluh oleh karena kesetiaan Allah melalui PutraNya.
No comments:
Post a Comment