Yoh
10:1-10
Yesus
menggunakan perumpamaan pintu untuk mejelaskan diriNya sebagai Gembala yang
menuntun para domba masuk dalam rumah surgawi. "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu”. Mengapa Yesus memilih pintu dalam perumpamaanNya? Kita tahu bahwa pintu berarti tempat
kita keluar masuk suatu ruangan. Pintu adalah penghubung antara suatu ruangan
dengan ruangan yang lain. Pintu juga diartikan sebagai suatu legalitas. Kalau
kita melewati pintu berarti kita masuk secara ”resmi” kita aman dan diakui
keberadaan kita.
bagian dari rumah SCJ di Asten |
Jika
hari ini Yesus menyebut diri sebagai pintu, ini berarti Yesuslah penghubung
sekaligus legalisasi atau jalur yang aman bagi kita untuk menuju ke Bapa di surga. Yesuslah
kebenaran dan jalan keselamatan bagi kita.
Selain
itu, sebagai gembala yang baik, Yesus sungguh dekat dengan kita para domba-Nya.
Ia mengenal satu demi satu domba-domba-Nya. Ia pun hafal nama kita
masing-masing. Ia akan menuntun kita satu per satu keluar menuju keselamatan
kita. Yesus pun sudah mengetahui, bahwa sewaktu-waktu ada gembala yang tidak
baik, gembala yang akan merusak rencana agung-Nya. Rencana keselamatan bagi
manusia. Marilah kita bangun hubungan mesra, penuh kepercayaan, pengharapan dan
kasih dengan pribadi-pribadi yang Tuhan berikan dalam hidup kita ini.
Oleh sebab itu, merenungkan sabda
Yesus ini, kita diingatkan bahwa ada tiga kriteria kepemimpinan Yesus: Pertama, Yesus melibatkan diri dalam kehidupan manusia untuk mengenal dan akrab dengan
mereka yang dipimpinNya. Kedua, Yesus merindukan dan mengusahakan persekutuan
mereka yang dipimpinNya. Ketiga, Yesus rela berkorban sampai mati untuk mereka yang
dipimpinNya.
No comments:
Post a Comment