Rm 8:31-34
Mrk 9:2-10
Minggu yang
lalu, Sabda Tuhan mengundang kita untuk memberikan perhatian pada kuasa sakramen
pembaptisan yang telah kita terima. Kuasa pembaptisan itu membuat kita mampu
menolak kuasa jahat/iblis yang selalu menggoda kita. Hari ini, Sabda Tuhan mengundang
kita untuk memberikan perhatian tentang kurban. Kita akan belajar dari tiga tokoh
Abraham, iman Paulus dan Yesus Sang Anak Tuggal Allah.
Kita tahu
bagaimana teladan kerendahan hati dan ketaatan Abraham. Ia mendengarkan dan
mentaati permintaan Allah untuk mengurbankan anaknya yang tunggal (Ishak), yang
telah lama dinanti-nantikan. Ia pun membawa Ishak untuk dipersembahkan. Melihat
iman Abraham, maka Allah melepaskan Ishak dan menggantinya dengan seekor domba
jantan sebagai kurban. Iman Abraham inilah yang membuat dirinya menerima berkat
melimpah dari Tuhan. Ia menjadi Bapa segala bangsa.
Iman Paulus memberikan
kesaksian bahwa Allah tidak menyayangkan AnakNya sendiri. Bahkan Ia menyerahkan
AnakNya yang tunggal Yesus untuk keselamatan semua orang dengan sengsara dan
wafatNya di kayu Salib. Sikap Allah ini yang mendorong kita untuk senantiasa
bertumbuh dalam iman, memiliki harapan yang kokoh, dan keberanian untuk memberi
kesaksian tentang cinta kasih Allah kepada semua orang.
Melepas lelah di taman Villa Adriana |
Masa
prapaskah, pertama-tama menjadi saat di mana setiap pribadi diajak untuk
bertekun mendengarkan Yesus, Sang Sabda karena Dialah Putera Tunggal Allah.
Dialah tanda kasih Allah di tengah-tengah kita. Sabda Tuhan mestinya menjadi
santapan setiap hari bagi kita. Sabda Tuhan yang didengar itu jugalah yang
dapat dibagi-bagi di dalam hidup kita.
Yang kedua, setiap pribadi dari kita diajak untuk berani berkurban
demi kebaikan dan kebahagiaan sesama. Karena Tuhan Allah sendiri berbagi dengan
manusia. Ia sendiri mengurbankan AnakNya yang tunggal. Dan sampai saat ini, setiap
kali kita merayakan Ekaristi, mestinya kita menyadari sebagai saat Tuhan
berbagi hidup dengan kita. Dalam rupa Hosti Suci, Tubuh dan Darah Tuhan, Ia
membiarkan diriNya diambil, dipecah-pecah dan dibagikan untuk kepuasan bagi
semua orang.
Penampakan Yesus
dalam kemuliaanNya dengan berubah rupa, mendorong kita juga untuk mampu berubah.
Perubahan hidup yang radikal bagi Allah, yakni dalam semangat tobat atau
metanoia dalam diri kita. Yesus berseru, "Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil" (Mrk 1:15).
No comments:
Post a Comment