Matius 13, 24-43
Rasanya, perumpamaan tentang gandum sebagai benih
yang baik dan ilalang sebagai benih yang jahat,
sering dipakai untuk mengkontraskan antara orang-orang benar dan
orang-orang jahat. Dengan demikian tentu dengan mudah kita akan menempatkan
diri dalam kategori gandum dan
bukannya ilalang. Semoga tidak
demikian.
Melalui perumpamaan tentang gandum dan ilalang, Yesus justru mau mengajar agar kita senantiasa rendah-hati dan tidak mudah menghakimi orang lain sebagai kelompok ilalang. Karena bisa saja terjadi sebaliknya. Kita yang menggolongkan diri sendiri sebagai gandum ternyata justru kita sebagai ilalang.
Melalui perumpamaan tentang gandum dan ilalang, Yesus justru mau mengajar agar kita senantiasa rendah-hati dan tidak mudah menghakimi orang lain sebagai kelompok ilalang. Karena bisa saja terjadi sebaliknya. Kita yang menggolongkan diri sendiri sebagai gandum ternyata justru kita sebagai ilalang.
Ilalang dan gandum adalah dua tanaman yang hampir
mirip, tetapi sebenarnya sangat berbeda. Gandum adalah suatu jenis tanaman yang
dapat menjadi makanan pokok, yang banyak berguna bagi manusia, sedangkan
ilalang adalah suatu jenis tanaman yang amat sedikit kegunaannya. Bahkan
ilalang memiliki sifat menghisap persediaan makanan dan merusak suatu tanaman
yang ada di dekatnya.
Yesus mengidentifikasi bahwa pada awal pertumbuhannya, ilalang sering tidak tampak perbedaannya dengan tanaman gandum (ay.25). Dan petani mulai mengetahui dengan persis manakah yang termasuk kelompok tanaman gandum dan manakah yang termasuk kelompok ilalang, yakni saat gandum mulai berbulir.
Dengan demikian, pada akhirnya masing-masing dari kita yang ada di antara batas tipis keduanya, harus memilih hidup sebagai gamdum atau ilalang. Bila kita ingin menjadi gandum maka kita harus melatih dan terus mengembangkan diri untuk tidak menjadi kelompok tananam ilalang yang merusak, menghambat, meracuni dan mematikan orang-orang yang berada di sekitar kita. Menjadi gandum berarti berusaha mewujudkan realitas Kerajaan Allah dengan terus menghasilkan buah yang bermanfaat pada kehidupan ini.
Tentukan pilihan segera mungkin!
Yesus mengidentifikasi bahwa pada awal pertumbuhannya, ilalang sering tidak tampak perbedaannya dengan tanaman gandum (ay.25). Dan petani mulai mengetahui dengan persis manakah yang termasuk kelompok tanaman gandum dan manakah yang termasuk kelompok ilalang, yakni saat gandum mulai berbulir.
Dengan demikian, pada akhirnya masing-masing dari kita yang ada di antara batas tipis keduanya, harus memilih hidup sebagai gamdum atau ilalang. Bila kita ingin menjadi gandum maka kita harus melatih dan terus mengembangkan diri untuk tidak menjadi kelompok tananam ilalang yang merusak, menghambat, meracuni dan mematikan orang-orang yang berada di sekitar kita. Menjadi gandum berarti berusaha mewujudkan realitas Kerajaan Allah dengan terus menghasilkan buah yang bermanfaat pada kehidupan ini.
Tentukan pilihan segera mungkin!
No comments:
Post a Comment