Rasanya Iman dan Doa adalah dua hal yang semestinya selalu ada bersamaan dan semestinya ditempatkan pada tempatnya dengan benar.
Ketika dua elemen penting ini (iman dan doa) tidak ada dalam kehidupan seseorang, atau dalam sebuah keluarga, atau sebuah komunitas religius; atau dalam sebuah lingkungan, wilayah bahkan paroki: apa yang akan terjadi?
Terbukalah lebar pintu dan jendela bagi setan, bagi yang jahat, bagi dosa, sehingga masuk dan merusak hidup orang itu, keluarga itu, komunitas itu. Mulai saat itulah, setan yang akan menjadi tuan atas semua. Secara rohani orang itu akan merasakan yang namanya sakit dan penderitaan, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak kepada fisik dan emosionalnya.
Kegagalan para rasul, yang tidak mampu untuk mengusir setan berasal dari alasan yang sama: kurangnya iman dan kurangnya doa. Kita tahu bahwa doa mengungkapkan ketergantungan manusia pada Allah dan kepercayaan pada-Nya. Kegagalan para murid sebelumnya dikarenakan terlalu percaya diri dan kurang menaruh kepercayaan kepada Allah, sehingga mereka gagal dalam mengusir roh jahat yang merasuki anak itu.
Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu pada kesempatan lain, ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Rm. Anselmus di basilika St. Petrus |
Tantangan bagi kita yang telah dan sedang memelihara iman dengan doa-doa kita adalah bagaimana kita menjadi orang yang semakin beriman, yang semakin pendoa. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong kita adalah: dalam imanku apakah aku juga menemukan Allah yang begitu mengasihiku? Apakah aku juga memiliki waktu cukup dan khusus untuk senantiasa bertekun dalam doa-doa kita? Apakah kita juga melakukannaya dengan hati yang tulus dan bebas? Kita, Anda dan saya diberi Tuhan hati dan akal budi, mari kita wujudkan. Tuhan sanantiasa memberkati niat-niat baik kita.