Simbol
dari kasih bukanlah hati melainkan salib. Sebab hati suatu saat akan berhenti
detaknya, tetapi Manusia yang tersalib itu tidak akan berhenti mengasihi.
Hari
ini kita merayakan pesta Pemuliaan Salib Suci. Mengapa menggunakan kata PEMULIAAN?
Jelas bahwa dengan kata pemuliaan, salib tidak ingin dihadirkan kepada seluruh
umat beriman dengan aspek penderitaan, keras dan beratnya hidup, atau sulitnya
mengikuti Kristus. Tetapi, salib hadir sebagai sumber yang membanggakan dan
yang membesarkan hati.
Secara
historis, pesta ini juga mau mengingatkan kita tentang dua peristiwa besar
dalam sejarah iman Kristiani. Pertama,
adalah peresmian dua basilika pada tahun 325 oleh Kaisar Konstinus (di Golgota
dan di Makam Yesus). Kedua, kemenangan
Kristen atas Persia
(abad VII) yang diartikan kembalinya salib dari tangan
Persia ke Yerusalem.Seni Romawi Kuno |
Ketika
saya mencermati lukisan atau mozaik salib di beberapa Gereja atau Basilika atau
biara-biara mosnatik, saya menemukan dua kharakter seni yang mencolok. Pertama, seni Romawi Kuno (abad IV) yang
menampilkan salib dengan wajah Yesus mengarah ke depan, mata terbuka, tanpa bayangan penderitaan, tidak lagi dinobatkan duri, tetapi
dengan permata. Dalam bentuk mozaik, sering ada
dekorasi yang bercahaya dan ada
ditambahkan tulisan “Salvezza del mondo” atau “Salus Mundi” artinya
keselamatan dunia.
Seni Gotik / Modern |
Dua
kharakter seni ini tampaknya mewakili dua sudut pandang. Di satu sisi Salib dipandang sebagai “penyebab", itulah yang biasanya salib menghasilkan: kebencian,
kedengkian, ketidakadilan, dosa. Di sisi lain Salib dipandang sebagai “bukan penyebab”
tetapi efek dari salib, atau apa yang dihasilkan dari salib: rekonsiliasi, perdamaian, kemuliaan, keamanan,
kehidupan kekal.
Memuliakan atau meninggikan salib berarti meninggikan cinta, Yesus Yang Tersalib telah meninggikan cinta. Jalan yang ditempuh: Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia. Bagi kita, meninggikan salib berarti membuka hati kita untuk menyembah dan mengagumi. Dengan demikian, akan menghasilkan bagi kita dan orang di sekitar kita suatu rekonsiliasi, perdamaian, kemuliaan, keamanan, kehidupan kekal.
Memuliakan atau meninggikan salib berarti meninggikan cinta, Yesus Yang Tersalib telah meninggikan cinta. Jalan yang ditempuh: Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia. Bagi kita, meninggikan salib berarti membuka hati kita untuk menyembah dan mengagumi. Dengan demikian, akan menghasilkan bagi kita dan orang di sekitar kita suatu rekonsiliasi, perdamaian, kemuliaan, keamanan, kehidupan kekal.