Kis 9:26-31; 1Yoh 3:18-24; Yohanes 15 :1-8
Suatu ketika sebuah keluarga mengisi liburan pergi ke mall untuk belanja dan rekreasi. Meski hanya 4 anggota keluarga itu, namun serasa serombongan besar. Mengapa tidak? Pasalnya putri bungsu dari keluarga ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Apapun yang dilihatnya ditanyakan kepada ibu atau ayahnya atau kakaknya yang semata wayang.
Salah satunya, ketika berada di depan sebuah boutique. Si bungsu memandang dan mencermati patung atau boneka-boneka yang didandani dengan pakaian berbagai macam mode yang indah. Tampak bahwa anak itu amat mengagumi semua yang dipandangnya. Dan akhirnya dengan spontan melontarkan sekian banyak pertanyaan kepada ibu:
“Kok orangnya cakep-cakep ya.. Tapi ko’ dari tadi hanya diam? Apa mereka tidak saling mengenal yaa? Atau mereka lagi pasang aksi aja? Tapi ko mati gaya ya? dst.
Ibunya akhirnya juga bertutur:
“Nak...mereka hanya boneka, tidak mempunyai hidup. Demikian juga bunga-bunga plastic yang kita pernah kita beli dan kita pajang di rumah kita; bunga itu tidak ada hidupnya, ia hanya imitasi.
Berbuah itu adalah suatu tanda, yakni untuk membedakan antara ciptaan Allah dan buatan tangan Manusia. Yang dibuat oleh tangan manusia tidak bisa berbuah, tetapi apa yang diciptakan oleh Allah itu bisa berbuah. Demikian juga dengan hidup. Setiap yang Allah ciptakan itu hidup, sedang apa yang dibuat oleh manusia itu tidak hidup alias mati.
Yesus berkata : “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah , dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah” Inilah perintah Tuhan Yesus kepada orang-orang percaya agar kita menjadi orang Kristen yang berbuah, bahkan berbuah lebat atau berkelimpahan.
Apa rahasia hidup yang berbuah itu?
1. Buah merupakan Tanda Ada-nya Hidup
Tatkala sebuah pohon berbuah, ini menandakan bahwa pohon itu masih hidup’ jadi buahnya merupakan tanda hidup. Dengan kata lain kalau kita sebagai manusia menganggap diri kita masih hidup, konsekwensinya adalah hidup kita itu harus berbuah.
Masalahnya sekarang buah yang bagaimana? Yang pahit, yang manis, yang enak atau yang tidak enak, yang masih segar atau yang busuk. Alkitab megatakan : “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yakobus 2:17).
Paulus dalam Bac I, Buah dari pertobatan nya dapat mengobarkan semangat misi dengan kesaksian dan pewartaannya.
2. Buah merupakan Tanda Pertumbuhan
Bila kita ingin menjadi orang Kristen yang bertumbuh, nyatakanlah Anugerah Tuhan yang kita terima kepada orang lain. Setiap orang yang mau melayani Tuhan harus belajar bergumul untuk bertumbuh, karena bertumbuh tidak bisa dibantu oleh orang lain. Harus ia sendiri yang bertumbuh. Saya kurang tahu jelas anda sudah berapa lama menjadi orang percaya, ada yang baru satu tahaun, ada yang sudah limna tahun, ada yang sudah melebihi sepuluhan tahaun, mungkin ada juga yang sudah diatas tiga puluh tahaun.
Pertanyaannya: selama menjadi orang percaya sampai saat ini, bagaimana kehidupan doa anda? Satu hal lagi yang sangat penting, apakah anda secara rutin membaca Firman Tuhan? Kemudian apakah anda mentaati firman Tuhan? Tatkala firman Tuhan katakala Kasihilah orang lain, apakah anda melaklukannya? Tatkala firman Tuhan katakana berilah tumpangan pada orang laian, apakah anda lakukan? Tatkala firman Tuhan mengatakan kasihilah musuhmu, apkaha anda lakukan? Tatkala firman Tuhan mengatakan mari, melayanai tuhan, apakah anda melakukannya?
Yang pasti, kalau sebelum anda percaya pada Tuhan Yesus, dibandingkan anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus tidak ada yang berubah, itu berarti anda sedang berada dalam kondisi stagnasi. Itulah yang disebut orang Kristen Bonsai.
3. Buah merupakan Tanda Kematangan
Apabila sebuah pohon itu berbuah, maka buah tidak hanya menyatakan pohon itu hidup dan bertumbuh, tetapi juga menyatakan bahwa pohon itu sudah matang.
Mengapa ada orang yang mengaku Kristen, sudah dibaptis puluhan tahun, sudah melayani juga puluhan tahun, sudah menjadi pengurus juga puluhan tahun, tetapi kehidupan rohaninya tidak matang? Kehidupan orang percaya yang demikianlah yang sering kali menjadi batu sandungan, sehingga orang-orang yang mestinya mau ke gereja, tetapi karena melihat sikap orang Kristen yang modelnya tidak karuan; sehingga membuat mereka mengurungkan niatnya ke gereja. Sebab, ke gereja dengan tidak ke gereja tidak ada bedanya, malah lebih gawat tingkah lakunya. Dan seriung kalai mereka yang tidak matang itu selalu menjadi trouble maker dalam melayani Tuhan, ribut saja melulu, protes ini , protes itu; mungkin Tuhan memberikan Talenta pada dia,tapi talenta protes dan rebut.Pertanyaan: Apa Tanda-tanda Kematangan itu?
- Orang yang matang adalah orang yang tidak lagi mementingkan diri sendiri. Oleh sebab itu orang perlu belajar supaya kita ini rendah hati (ex. mungkin dengan menyapa orang lain terlebih dahulu.
- Masalah Bertanggung Jawab, atau Komitmen kita. Apa saja yang pernah kita janjikan pada orang lain, harus kita lakukan. Di sekitar kita kalau saya mencermati (maaf) biasanya ada dua macam orang yang dinilai kurang bertanggung-jawab: yaitu orang yang tidak melakukan sesuatu apapun jika tidak memberikan keuntungan bagi dia. Dan orang yang setiap kali megiyakan setiap pekerjaan atau janji atau komitmen, tetapi tidak pernah melakukannya.
Tuhan Yesus pernah memberikan contoh: Anak yang satu menolak perintah ayahnya, sedangkan anak yang lain mengiayakan orang tuanya. Namun akhirnya yang menolak perintah ayahnya ia akhirnya pergi ke ladang, sedangkan yang mengiakan ayahnya, ia tidak pergi. Dan disusul dengan pertanyaan: Siapa yang lebih baik dari kedua orang ini? Jawabannnya dua-duanya tidak baik, semestinya yang baik adalah bila megatakan ya dan laksanakan tugas itu.
Pertanyaannya: Anda termasuk golongan mana??
4. Akhirnya, buah merupakan Tanda dari Jenis
Pernahkah kita mempunyai kerinduan untuk lebih rajin mengerjakan sesuatu buat Tuhan? Jika pernah, saya yakin kita akan menjalani hidup yang penuh suka-cita. Baik dalam komunitas maupun tempat karya kita.
Bac II menengaskan bahwa dasar dari pengharapan itu adalah kasih.