KECOCOKAN

Mrk 8:11-13
Yak 1:1-11
Kesalah-pahaman atau ketidak-cocokan, mungkinkah terjadi di dalam hidup dan kesibukan sehari-hari, entah di dalam keluarga, masyarakat atau tempat kerja? SANGAT MUNGKIN. Orang sering menghadapi kesalah-pahaman atau ketidak-cocokan satu sama lain yang disebabkan oleh alasan-alasan tertentu. Kesalah-pahaman atau ketidak-cocokan tersebut bahkan dapat memuncak menjadi saling `bermusuhan' yang sulit didamaikan. Tak jarang bahkan ada salah satu pihak yang berusaha untuk menjatuhkan pihak lain.

Ketidak-cocokan itu ditunjukkan oleh orang-orang Farisi terhadap Yesus dengan mencobaiNya: meminta aripadaNya suatu tanda dari sorga. Orang-orang Farisi tampak tertutup terhadap atau menolak Yesus. Maka Yesus pun tidak menanggapi permintaan tersebut, melainkan meninggalkan mereka. Pengalaman ini kiranya baik menjadi permenungan atau pedoman hidup setiap orang.
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan" (Yak 1:2-3), demikian nasihat Yakobus. Berbagai pencobaan merupakan tantangan yang mendewasakan, membina dan mendidik kita untuk tumbuh berkembang sebagai pribadi cerdas dalam beriman. Setiap orang dituntut untuk peka akan Roh Tuhan yang senantiasa mendapingi, sehingga orang dimampukan tekun untuk maju terus dalam pengabdian kepada Allah. Di sinilah orang dihadapkan pada sutau pilihan atau discernment. Orang dituntut untuk membedakan Roh yang menguasai hidupnya. Roh baik atau buruk yang menjadi daya dalam seluruh hidupku? Ciri dari roh buruk ialah menyesakkan, menyedihkan dan menghalang-halangi dengan alasan-alasan palsu, supaya orang tidak maju lebih lanjut. Cirikhas roh baik ialah memberi semangat dan kekuatan, hiburan, air mata, inspirasi serta ketenangan, membuat semuanya menjadi mudah dengan menyingkirkan segala halangan, supaya orang maju lebih lanjut dalam menjalankan kebaikan" (St.Ignatius Loyola, LR no 315).

On going education atau On going formation. Itulah motto yangdapat mendorong seseorang untuk bisa bergerak maju. Pembinaan atau pendidikan tidak hanya terjadi secara formal di tempat-tempat pendidikan atau pembinaan, tetapi juga dan mungkin pertama-tama dan terutama dalam lingkungan hidup sehari-hari, entah didalam keluarga, masyarakat maupun tempat kerja. Pendidikan atau pembinaan itu dapat dilakukan melalui indera penglihatan dan pendengaran, melihat dan mendengarkan apa yang hidup dan terjadi di lingkungan hidupnya.

Kiranya sejak bayi seorang anak/manusia telah dapat melihat dan mendengarkan dengan baik, dan mungkin bayi atau anak-anak lebih baik dalam hal melihat atau mendengarkan daripada orangtua atau orang dewasa. Apa yang dilihat dan didengarkan membina dirinya. Sebagai orang dewasa ketika kita melihat dan mendengarkan ada sesuatu yang tidak baik kiranya kita tidak dapat tinggal diam dan tergerak untuk memperbaikinya.

Ada aneka pencobaan dan tantangan. Namun percayalah bahwa dengan semangat iman, setiap orang akan mampu menghadapi dan mengatasi aneka pencobaan dan tantangan. "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu" (Mzm 119:67-68.71)